SELAMAT MEMBACA.....
PENGKABELAN TOPOLOGI JARINGAN
Pengkabelan
Jaringan komputer pada dasarnya adalah jaringan kabel,
menghubungkan satu sisi dengan sisi yang lain, namun bukan berarti kurva
tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka dengan terminator diujungnya).
Seiring dengan perkembangan teknologi, penghubung antar komputer pun mengalami
perubahan serupa, mulai dari teknologi telegraf yang memanfaatkan gelombang
radio hingga teknologi serat optik dan laser menjadi tumpuan perkembangan
jaringan komputer.
Hingga sekarang, teknologi jaringan komputer bisa
menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti 10BASE2 menggunakan kabel
Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit” (seperti laser dan serat optik).
Akan dibahas sedikit bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi
kabel Coaxial hingga teknologi laser.
Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan
topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring
umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan twisted
pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama dari
penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial yang
dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak
sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card)
yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai
kemampuan maksimalnya. Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel
UTP. Topologi jaringan dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering
Digunakan
Topologi Jaringan
|
Jenis kabel yang umum digunakan
|
Topologi Bus
|
Coaxial, twisted pair, fiber
|
Topologi Ring
|
Twisted pair, fiber
|
Topologi Star
|
Twisted pair, fiber
|
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi
yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada tiga jenis
kabel yang dikenal secara umum, yaitu:
- Coaxial cable
- Fiber Optik
- Twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair)
a) Kabel Coaxial
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick
coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai
diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan
standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm,
dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard
ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,
atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan
mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut :
- Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang cukup lebar).
- Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
- Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
- Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
- Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
- Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
- Setiap segment harus diberi ground.
- Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
- Jarak minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di
kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output
daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial
jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata
berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap
perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel
jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau
C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam
sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut :
- Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
- Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
- Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices).
- Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
- Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
- Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
- Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
- Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya
perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun
demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan kecepatan tidak
diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100Mbps dan
bebas pengaruh lingkungan.
c) Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu
shielded twisted pair (STP) dan unshielded twisted pair (UTP). STP
adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak mempunyai
selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor
RJ-11 atau RJ-45.
Tabel 5. Kategori Twisted Pair Cable
Kategori kabel
|
Type
|
Feature
|
Type CAT 1
|
UTP
|
Analog (biasanya digunakan di perangkat telephone
pada umumnya dan pada jalur ISDN –integrated service digital networks. Juga
untuk menghubungkan modem dengan line telepon)
|
Type CAT 2
|
UTP
|
Up to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token
ring)
|
Type CAT 3
|
UTP, STP
|
16 Mbits data transfer (sering digunakan pada
topologi token ring atau 10BaseT)
|
Type CAT 4
|
UTP, STP
|
20 Mbits data transfer (biasanya digunakan pada
topologi token ring)
|
Type CAT 5
|
100 Mbits data transfer / 22 db
|
|
Type CAT 5enhanced
|
UTP, STP
|
1 Gigabit Ethernet up to 100 meters – 4 copper pairs
(kedua jenis CAT5 sering digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet
10Mbps atau pada Fast Ethernet 100Mbps)
|
Type CAT 6
|
Up to 155 MHz or 250 MHz
|
2,5 Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10Gbit/s up
to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)
|
Type CAT 7
|
Up to 200 MHz or 700 Mhz
|
Giga-Ethernet / 20.8 db(Gigabit Ethernet)
|
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun
membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral
pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan
thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data error correction dan
meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa grade atau kategori
dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat pada tabel
dibawah :
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori
spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack.
Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan
kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing
pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa
lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga
bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian
rupa). Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced
mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan
insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference.
Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan
memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10
Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable
CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe
penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover
cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight
cable digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover
cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau
dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Straigt Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu
warna. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah,
namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight
cable ini, seperti tabel 6 :
Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor
RJ-45
Pin 1 wire color:
|
White/orange
|
Pin 2 wire color:
|
Orange
|
Pin 3 wire color:
|
White/green
|
Pin 6 wire color:
|
Blue
|
Pin 4 wire color:
|
White/blue
|
Pin 5 wire color:
|
Green
|
Pin 7 wire color:
|
White/brown
|
Pin 8 wire color:
|
Brown
|
Maka Digunakan Cara Straigth Cable
Crossover Cable
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB (Peer
To Peer),
Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover
Cable
http://nandauchihamy.blogspot.com/2012/09/materi-pengkabelan-dan-jenis-kabel.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar